Keluarga Full Barokah

Ada yang punya satu anak, tapi rasanya seperti mengurus sepuluh orang. Repot luar biasa. Sementara ada yang punya 10 anak, tapi dia merasa tidak kesulitan dalam mengurusnya. Semuanya damai, teratur, dan mudah dikondisikan.

Ada yang punya gaji dan penghasilan yang banyak, tapi habis begitu saja dan selalu saja terasa kurang. Sementara ada yang penghasilannya sedikit, tapi bisa memenuhi semua keperluannya dan keluarga.

Sama-sama punya waktu 24 jam. Yang satu bisa sangat efektif dan full manfaat, sementara yang satu lagi tidak menghasilkan apa-apa dan hanya menambah sengsara dalam hidupnya.

Sama-sama punya ilmu dan kedudukan. Yang satu bisa memberikan banyak manfaat bagi orang banyak, yang satu nyaris tidak bisa berbuat apa apa bahkan hanya mendatangkan mudharat.

Semua hal ini memberikan isyarat bahwa masalahnya bukan pada anak, gaji, waktu, ilmu, atau pun kedudukan. Masalahnya terletak pada hilangnya keberkahan.

Sebagai kepala keluarga, menghadirkan keberkahan adalah sesuatu yang sangat penting.

Dengan hadirnya keberkahan, seberapapun harta yang didapatkan akan selalu mencukupi, keperluan rumah tangga pun terpenuhi. Terutama keperluan paling dasar; makan dan rasa aman.

Alladzi ath’amahum min juu’in wa aamanahum min khauf.

Pertanyaannya adalah bagaimana menghadirkan keberkahan itu dalam rumah dan keluarga kita?

Alhamdulilah para guru-guru kita telah memberikan kita beberapa nasehat berikut untuk melahirkan keberkahan di rumah.

Pertama, Istghfar dan mohon ampun kepada Allah.

umaimah dan ubaidillah

Inilah “password” pembuka pintu rezeki yang Allah ajarkan dalam Al Quran. Tentang keajaiban Istighfar ini, Allah menyebutkan dalam beberapa tempat dalam Al Qur’an. Misalnya dalam Surah Nuh ayat 10-12:

“Maka aku berkata kepada mereka: mohon ampunlah kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Dengan istighfar itu), niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu, dan juga mengadakan sungai-sungai”

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah pernah menyatakan:

“Siapa yang membiasakan beristighfar, maka Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan hidupnya, memberikan solusi atas setiap masalahnya, dan memberikannya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka”

Istighfar itu adalah permohonan agar Allah menghapus dosa-dosa kita.

Kenapa dosa-dosa itu harus dihapus?

Sebab itulah yang menjadi penghalang turunnya keberkahan waktu dan usia. Semakin banyak dosa, semakin hilang pula keberkahan dalam hidup kita. Rezeki yang kita dapatkan seakan menguap begitu saja tanpa memberikan banyak manfaat. Banyaknya jumlah uang, ternyata tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan.

Kedua, Tilawah Al Quran

Inilah kitab yang menjadi mata air keberkahan. Ketika dekat dan akrab dengannya, maka hidup kita terasa sejuk dan damai. Tidak pernah merasa kehausan, kekurangan, dan juga kekeringan. Sebab kita dekat dengan mata air keberkahan itu.

Tentang keberkahan Al Quran ini, Allah menyatakan dalam Surah Al An’am ayat 155, “Dan inilah kitab Al Qur’an yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah dan bertaqwalah agar kamu mendapatkan rahmat”

Sejak kecil, anak-anak sudah diajarkan membaca Al Quran dan dekat dengan Al Qur’an. Kedekatan inilah yang akan membuat mereka selalu damai dalam hidupnya.

Kita tidak perlu mengkhawatirkan anak-anak saat mereka jauh dari kita, ketika di dalam hatinya telah tertanam Al Qur’an. Ayat-ayat suci nan mulia itulah yang kelak akan menuntun mereka menuju kebahagiaan dan keberkahan.

Keakraban ini dimulai dari kebiasaan ayah dan bunda terlebih dahulu. Setiap pagi, anak-anak sudah menikmati alunan tilawah Al Quran yang indah di rumahnya.

Bukan dari Mp3, speaker, ataupun laptop, tapi dari suara ayah, bunda, dan anggota keluarga.

Keberkahan pun tercurah dengan deras bersebab kedekatan seluruh anggota keluarga dengan Al Quran.

Ketiga, Bersedekah

Dalam Surah Saba’ ayat 39, Allah menyatakan, “Kataknlah, “Sungguh Rabbku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hambaNya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik”

Maka apa lagi yang kita takutkan?

Sedekah itu tidak akan pernah mengurangi harta, tetapi ia justru melipatgandakannya. Sedekah itu bisa berupa harta, tenaga, waktu, atau yang lainnya.

Mungkin saja gantinya bukan harta, tenaga, ataupun waktu yang sama, tetapi gantinya adalah kepuasan hati, kegembiraan jiwa, penerimaan masyarakat, interaksi sosial yang lancar, terbuka banyak pintu rezeki, dan hal lain yang nilainya lebih besar daripada nominal uang.

Efeknya bukan hanya kepada kita, tetapi juga kepada anak-anak. Mereka menjadi lebih disayangi dan diperhatikan oleh tetangga. Pembelaan dan penjagaan masyarakat menjadi lebih kuat. Dan efek-efek lainnya yang tidak terbayarkan.

Keempat, Tasbih dan Dzikir Kepada Allah

menikmati keindahan hidup bersama

Kepada sahabat Mu’adz bin Jabal, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memberikan sebuah nasehat yang sangat penting, yaitu: La yazâlu lisânuka rathban min dzikrillah. Hendaklah lisanmu tidak pernah kering dari berzikir kepada Allah.

Selama kita berdzikir kepada Allah, maka selama itu pula keberkahan terus turun dan meliputi kita. Ketika tidak berdzikir kepada Allah, hati pun kehidupan menjadi susah dan kering kerontang.

Ibnul Qayyim pernah menyatakan bahwa siapa yang senantiasa berdzikir, maka ia akan mendapat kekekuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan dzikir itu, ia akan mendapat tambahan kekuatan yang tidak bisa ia dapatkan tanpa dzikir.

Saya pernah menyaksikan, kata Ibnul Qayyim, banyak hal-hal menakjubkan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kebiasaannya, ucapannya, keberananiannya, dan tulisanya. Dalam sehari beliau mampu membuat sebuah tulisan, ketika ada yang menyalin kembali tulisan itu, ia memerlukan waktu satu pekan lebih untuk menuliskan kembali.

Inilah rahasianya mengapa ketika sahabat Ali bin Abi Thalib dan isti beliau Sayyidah Fathimah datang kepada Rasulullah meminta pembantu untuk meringkan pekerjaan rumah tangga beliau berdua yang sangat melelahkan, Rasulullah malah memberikan sebuah amalan tasbih.

Dengan amalan itu ternyata kedua sahabat tersebut mendapatkan tambahan kekuatan dan mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan baik, tanpa perlu bantuan orang lain.

Kelima, Taqwa Kepada Allah

 

Inilah rahasia keberkahan tertinggi. Siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan memberikan solusi atas setiap permasalahan yang ia hadapi dan memberikan ia rezeki dari arah tidak terduga.

Secara sederhana taqwa berarti komitmen untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggakan larangan-laranganNya.

Siapa yang memiliki komitmen itu, maka Allah membukakan untuknya pintu keberkahan langit dan bumi.

Keluarga yang memegang teguh komitmen ini menjadi keluarga yang penuh keberkahan.

Komitmen bahwa rumah menjadi tempat yang bebas dari segala bentuk ucapan dan tindakan yang terlarang. Bahwa di rumah bebas dari benda-benda haram. Bahwa rumah menjadi tempat terindah menumbuhsuburkan nilai-nilai keislaman dan sunnah-sunnah Rasulullah.

Rumah menjadi tempat yang paling dirindukan, sebab di rumah setiap anggota keluarga mendapatkan penghormatan dan perhatian dari seluruh anggota keluarga. Anak-anak mendapatkan kasih sayang yang maksimal dari kedua orang tuanya.

Rumah menjadi ruang ilmu, ruang spiritual, ruang kreatifitas, ruang laboratorium dan peningkatan keterampilan. Dan kemana pun anak-anak melangkah, ia akan selalu merindukan rumahnya yang penuh keberkahan itu.

Inilah nasehat dari para guru tentang menghadirkan keberkahan dalam keluarga. Mari berjuang bersama.

Saya pun masih terus merangkak dan berusah untuk belajar.

Leave A Reply

Navigate