
Salam untuk Mereka yang Pernah Sabar
‘Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.’ Maka sungguh, itulah sebaik-baiknya tempat kesudahan.”
(QS. Ar-Ra’d: 24)
Ada hari ketika sabar tak lagi sekadar kata. Ia berubah menjadi penghormatan.
Hari itu, para malaikat menyambut orang-orang beriman dengan ucapan: “Salam sejahtera atas kalian, karena kalian pernah bersabar.”
Para ulama menjelaskan, ini adalah momen penyambutan mulia dari para malaikat yang menyongsong orang-orang yang telah berjuang untuk bersabar di dunia. Sabar dalam ketaatan, sabar dari maksiat, sabar menghadapi takdir. Ini adalah bentuk pujian dan pemuliaan dari langit atas keteguhan mereka di bumi.
Ayat ini memberi arah yang jelas: bahwa kesabaran bukan sekadar bertahan, tapi adalah jalan menuju kemuliaan.
Sabar adalah jalan panjang yang terkadang sunyi, tidak disorot, bahkan tak jarang disalahpahami. Tapi Allah melihat semua itu. Dan pada akhirnya, yang setia di jalan sabar akan disambut dengan salam kemuliaan dan tempat kembali terbaik: surga.
Akhirnya tidak yang sia-sia.
Sebab setiap tahan bantingmu terhadap hawa nafsu, setiap tetes air mata karena menahan amarah, setiap usaha menahan lisan, setiap keputusan untuk tetap taat ketika mudah menyerah, semuanya tercatat. Dan semuanya akan dibalas dengan salam yang penuh kemuliaan.
Ini adalah pengingat bahwa sabar bukan lemah.
Sabar adalah kekuatan tersembunyi yang menuntun kita menuju ridha Allah dan tempat abadi yang layak.
Jadi jika hari ini terasa berat karena sabar yang harus terus dijaga, ingatlah satu hal:
Malaikat sedang menunggu untuk menyambutmu dengan salam.
Dan Allah sedang menyiapkan balasan terbaik, untukmu yang bertahan; bukan karena kuat,
tetapi karena yakin dengan janji kebahagiaan itu!