Bagi saya, orang yang paling mengagumkan adalah orang yang paling bisa bertahan lama menjaga amal. Tidak lagi sekedar keinginan, tapi sudah jadi kebiasaan, bahkan karakter.
Kegiatan itu sudah ada tempat dalam hidupnya. Artinya, kegiatan tersebut sudah punya tempat khusus setelah sebuah kegiatan permanen.
Katanya sih butuh kira kira 21 hari bertahan melakukan suatu hal, baru akhirnya ia jadi kebiasaan. Ya, sebenarnya perjuangan utama kita ada dalam 21 hari pertama itu.
Salah satu contoh terbaik dalam hal ini adalah Ust Muin.
Sejak 2012 saya tinggal bertetangga dengan Ust Muin. Sekitar 9 tahun. Dari sekian hal yang membuat saya kagum adalah kekuatan beliau bertahan menjaga kebaikan.
Sampai ada yang bilang Ustadz Muin itu Wali dari segi kemampuan menjaga amal itu.
Kokoh dalam prinsip dan mampu bertahan, jauh lebih baik dari seribu kekeramatan. Al Istiqamah Khairun min Alfi karaaamah. Demikian kata Ibnu Taimiyah.
Shalat 5 waktu tidak pernah terlambat. Suara beliau yang khas dan sulit ditiru itu (karena tidak punya langgam nada yang tetap) selalu terdengar di masjid saat menjadi imam. Kalau subuh, minimal baca 1 halaman dalam satu rakaat. Biasanya 3 halaman.
Kalau sudah urusan shalat, sampai mau patah tulang punggung beliau itu, beliau tetap berusaha shalat jama’ah. Pernah, kata istri beliau, sampai digotong pakai meja panjang pulang ke rumah.
Apalagi kalau hanya sekedar lelah dan capek. Itu tidak pernah bisa menghentikan langkah beliau ke masjid.
Setelah subuh beliau mencuci mobil.
Bertahun-tahun lamanya saya lihat setiap pagi seperti itu. Banyak laporan pondok dan beberapa keputusan diselesaikan saat nyuci mobil itu. Atau saya konsultasi beberapa permasalahan agama dan sosial sambil menemani beliau nyuci mobil.
Istiqomah beliau mengajar di pondok dan di kampus luar biasa.
Murajaah malam Rabu bersama para muhaffiz beliau selalu hadir. Mungkin tidak hadirnya bisa dihitung dengan jari tangan sepanjang beberapa tahun ini. Begitu pula kajian tafsir di pondok dan beberapa kajian di tempat lain.
Beliau juga Istiqomah haji dan umrah Ramadhan bersama Maghfirah setiap tahun sejak 2003 sampai 2019.
Doa yang selalu beliau baca di Arafah dengan berurai air mata setiap kali haji itu, kata Ust. Ahmad Hatta, adalah :
اللهم استعملنى فى إعلاء كلمتك
وارزقنى الشهادة فى سبيلك
Ya Allah pergunakanlah aku untuk meninggikan kalimatMu, dan karuniakanlah aku syahid di jalanMu.
Allahu Yarham
Benar kata pepatah:
كم من موتى تحيا القلوب بذكرهم
وكم من أحياء تقسو القلوب برؤيتهم
Betapa banyak orang yang sudah wafat, hati menjadi hidup dengan mengingat mereka.
Dan berapa banyak orang hidup, hati menjadi keras dengan melihat mereka.
Istiqamah memang memesona. Itulah keindahan hidup yang sebenarnya dan membuahkan hasil yang nyata.
Pilih satu amal, lalu bertahan dan jangan pernah tinggalkan. Mungkin dari satu amal itu yang akan membuat kita beruntung dan masuk surga
(Umarulfaruq Abubakar)