Menghadirkan Nilai-Nilai Al Quran Di Rumah Kita

Alangkah pentingnya menghadirkan nilai-nilai Al Quran ini dalam kehidupan berkeluarga. Semua pada akhirnya mengerti tentang batas-batas yang boleh dan tidak boleh. Hal ini berpengaruh menurunkan potensi konflik. Sebab suami dan istri sudah selesai pada tataran prinsip. Kalaupun ada perbedaan, maka itu hanya terjadi pada hal-hal teknis operasional. Dan itu jauh lebih mudah diselesaikan ketika segalanya dikembalikan kepada hal-hal prinsip yang disepakati.

Ketika istri sepakat bahwa di rumah ini harus tidak boleh masuk makanan dan barang-barang yang haram, maka suami dan istri akan fokus untuk berusaha mendapatkan yang halal. Ketika di tengah jalan ada godaan untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah dengan jumlah lebih, di tengah kondisi keuangan keluarga yang sulit, maka prinsip “Hanya Mengkonsumsi Yang Halal” menjadi patokan. Ini menjadi batasan yang tidak boleh dilanggar. Maka pada akhirnya penyelesaikan masalah pada tatatan teknis operasional.

Contoh lain, kedua suami istri sepakat “Anak-anak harus menjadi penghafal Al Quran”. Prinsip ini membawa keduanya untuk mencarikan sekolah terbaik dan bisa mengantarkan anaknya sesuai cita-cita orang tuanya. Kebiasaan-kebiasaan di rumah pun lebih bisa ditata. Begitu pula kebiasaan orang-orang tua yang terkait dengan kesibukan sehari-hari dan aktifitas masing-masing.

Dan begitulah tujuan kita menikah. Yaitu agar mendapatkan teman yang bisa diajak bersama beribadah kepada Allah; agar bisa meningkatkan kualitas ibadah dengan jauh lebih baik; agar meraih cinta Allah dengan cepat.

Ibarat sebuah segitiga, Allah berada di atas, sementara kedua suami istri berada di garis samping. Semakin jauh dari Allah, semakin renggang hubungan antara keduanya.

Semakin dekat mereka kepada Allah, semakin dekat juga hubungan antara mereka berdua. Dan tentunya semua ini tidak datang begitu saja. Semua dibangun melalui pemahaman bersama.

Apa yang bisa kita lakukan?

Semua berawal dari keakraban penghuni rumah dengan Al Quran. Kedekatan yang terwujud dalam usaha tilawah, ta’lim, dan tazkiyah di rumah.

Alangkah indahnya bila setiap pagi dan sore terdengar lantunan suara tilawah Al Quran dari rumah keluarga muslim. Bukan dari laptop atau mp3, tapi dari lisan setiap anggota rumah yang secara rutin membaca Al Quran. Tilawah inilah yang menghadirkan keberkahan dan melahirkan banyak kebaikan.

Seusai maghrib seluruh anggota kelurga berkumpul. Bapak dan ibu secara bergantikan membaca satu atau dua ayat, menjelaskan makna dan kandungannya kepada anak-anak. Maka rumah pun benar-benar menjadi madrasah dan sumber ilmu bagi anak-anak. Inspirasi ilmu dan amal banyak terlahir dari rumah. Orang tua bisa mengundang para guru dan ustadz secara rutin ke rumah untuk memberikan pencerahan dan peningkatan keilmuan.

Al Quran pun menjadi pedoman bagaimana bersikap, membangun akhlak mulia, dan mengontrol pola hidup. Dalam keadaan seperti ini, rumah menjadi sarana perbaikan diri dan peningkatan kebaikan.

Ketika anggota keluarga saling memahami dan menenggang rasa, lalu menghadirkan nilai-nilai Al Quran di rumah, maka tidak ada lagi yang lebih dirindukan selain kembali ke rumah. Bahagia berpendar pendar ke seluruh penjuru, melahirkan keharmonisan di dalam rumah tangga. Suasana surga itu kini terasa benar-benar hadir di sini.

 

 

 

 

Leave A Reply

Navigate