*Tadabbur Ayat Keluarga*
Oleh: Umarulfaruq Abubakar
Alhamdulillah. Pagi ini berkesempatan untuk belajar bersama terkait pedoman pendidikan anak dari Al Quran.
Ternyata banyak sekali ayat ayat yang berbicara tentang hal itu.
Misalnya, kisah Nabi Ibrahim dan keluarga, kisah Nabi Daud dan Sulaiman, kisah Nabi Nuh dan anaknya, kisah Luqman Al Hakim.
Ada juga tentang hukum dan adab, seperti Adabul Isti’dzan, adab muamalah keluarga, adab pernikahan, dan lain sebagainya.
Pedoman Quran ini menjadi penting, mengingat keluarga adalah milik kita yang paling berharga. Jangan sampai masa depan keluarga kita jadi berantakan karena salah asuhan, tidak paham, atau akibat kelalaian. Padahal di hadapan kita ada pedoman yang jelas terbentang.
Secara rutin, dua pekan sekali, Insya Allah saya mengisi kajian ini, yang disiarkan via Zoom dan Facebook Komunitas Klaten Bersinar dan Komunitas Pecinta Al Qur’an
=======
Via Zoom Metting
http://gg.gg/TomboAti
Meeting ID: 881 4867 4664
Passcode: 649336
Via Facebook:
https://www.facebook.com/groups/237226920721940/?ref=share
https://m.facebook.com/hafalalquran
=======
Hari ini (11/10/2020), kami mengkaji satu ayat dalam Al Quran, yaitu QS. At Tahrim ayat 6.
*QS. At Tahrim (66) : 6*
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ٦
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintah.
Dalam hal ini, ada beberapa poin petunjuk yang bisa kita ambil:
*Tanggungjawab Kepada Keluarga*
Ayat ini menunjukkan tentang tanggung jawab besar seorang kepala keluarga.
Diantara sekian tanggung jawab ada, menghindarkan keluarga dari api neraka, adalah yang paling utama.
Sebagaimana tujuan utama memilih suami atau istri yang muslim, dan tidak memilih yang non muslim, adalah untuk menghindarkan diri dari neraka dan meraih ampunan dan surga (QS. Al Baqarah: 221)
*Iman Kepada Akhirat*
Orang orang spesial, yang mendapatkan perhatian khusus dalam ayat ini adalah orang yang beriman, yang yakin dan percaya kepada hal ghaib, terutama kepada hari akhirat.
Artinya, kepercayaan dan keyakinan ini menjadi hal utama untuk kita tumbuhkan dalam hati dan keluarga, supaya keluarga kita menjadi orang-orang yang spesial dan khusus di mata Allah.
Kepastian akhirat itu jauh lebih pasti, dibanding informasi media sosial yang kita dapatkan selama ini (yang terkadang kita langsung percaya tanpa syarat).
Sebab berita tentang akhirat disampaikan Allah dalam Al Qur’an, dan kembali ditegaskan oleh Rasulullah yang pasti benar dan jujur.
*Menghindarkan Diri Dari Neraka*
Ini menunjukkan: bahwa kesadaran dan keteladanan kepala keluarga adalah nomor satu dari seluruh rangkaian pendidikan.
Berusaha menjadi teladan adalah ibadah terbaik ayah, dibandingkan dengan beragam ibadah lainnya. Sebab ia adalah lokomotif. Lokomotif rusak, gerbong di belakangnya jalannya akan terhambat.
Apalagi kata kata ayah adalah sabda dalam keluarga. Apa saja yang dia ucapkan pasti akan diterima, dengan senang hati ataupun terpaksa.
Sehingga alasan apapun yang ia sampaikan, untuk menutup kemaksiatan tersembunyi yang ia lakukan, dapat dimaklumi oleh anak dan istri.
Tapi tentu tidak bagi Allah yang Maha Menyaksikan
*Menghindarkan Keluarga Dari Api Neraka*
Dari penyebab neraka bagi keluarga, beberapa hal berikut yang utama:
1. Melailakan Shalat
2. Materialisme
3. Kebiasaan Buruk
Terhadap ketiga hal ini, sudah seharusnya orang tua memberikan perhatian lebih
Maka, kata Dr. Abdullah Nashih Ulwan, tugas utama orang tua itu dua, yaitu:
Ar Rabtu (mengeratkan) dan Al Indzar (mengingatkan)
Yaitu mengeratkan anak dengan akidah, ibadah, dan sejarah, dan
mengingatkan mereka dari berbagai hal yang buruk, terutama tiga hal tadi.
Demikian…
Ketemu lagi pada pertemuan berikutnya ya..
Salam Takzim
Umarulfaruq Abubakar
duakhalifah.com