
“Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang bersyukur.”
(QS. Al-Qamar: 35)
Syukur bukan sekadar ucapan, tetapi suatu bentuk kesadaran yang mendalam akan segala kebaikan yang datang dari Allah.
Para mufassir mengungkapkan bahwa syukur adalah kunci untuk menjaga dan menambah nikmat, Syukur juga menjadi sebab dari keselamatan dan ridha Allah.
Dalam kehidupan ini, kita seringkali mencari kebahagiaan dari banyaknya nikmat yang kita miliki—harta, jabatan, atau kemudahan. Namun, hakikat kebahagiaan sejati bukan berasal dari banyaknya nikmat, melainkan dari kemampuan kita untuk bersyukur atas setiap pemberian-Nya.
Syukur mengubah cara kita memandang hidup.
Ketika kita mampu mensyukuri sekecil apa pun nikmat yang ada, kita akan merasakan kedamaian hati yang jauh lebih dalam daripada sekadar memiliki segala sesuatu yang kita inginkan.
Syukur mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merenung dan menghargai segala pemberian Allah yang tampaknya sederhana, namun ternyata adalah anugerah besar.
Setiap detik yang kita miliki, setiap hembusan napas yang kita rasakan, adalah bukti cinta Allah. Syukur adalah cara kita untuk kembali mendekatkan diri kepada-Nya.
Dan yang lebih menakjubkan adalah bahwa setiap kali kita bersyukur, Allah tidak hanya mempertahankan nikmat, tetapi juga menambahkannya dengan cara yang tak terduga.
Syukur adalah keberkahan dalam kebahagiaan.
Kita perlu menjadikan syukur sebagai prinsip hidup, dan nikmat yang ada akan semakin melimpah. Kebahagiaan akan datang bukan karena apa yang kita miliki, tetapi karena bagaimana kita menyadari dan mensyukuri setiap pemberian-Nya.
Sungguh, kunci kebahagiaan dan keberkahan hidup terletak pada kemampuan kita untuk bersyukur, bukan pada ukuran banyaknya nikmat yang kita peroleh. Dan dengan bersyukur, Allah akan menambahkannya, memberikan kedamaian, dan membawa kita lebih dekat pada-Nya.