“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itulah yang akan diganti Allah dosa-dosanya dengan pahala.”
(QS. Al-Furqan: 70)
Allah tidak sekadar memaafkan. Dia memberi lebih.
Ayat ini bukan hanya menjanjikan penghapusan dosa, tapi sesuatu yang jauh lebih menggetarkan hati: dosa yang diubah menjadi pahala.
Para ulama menjelaskan bahwa Allah bukan hanya mengampuni, tetapi dengan taubat yang jujur, Allah bisa mengubah catatan hitam menjadi titik-titik terang. Ini adalah bentuk kemurahan Allah yang paling luar biasa—yakni menjadikan kesalahan di masa lalu sebagai ibadah, setelah seseorang kembali dengan tulus.
Bayangkan:
Setiap kesalahan yang dulu membuatmu malu,
setiap dosa yang kamu sesali dengan air mata,
setiap jalan gelap yang kamu tinggalkan demi Allah—
semua itu tidak hanya dihapus, tapi dikonversi menjadi kebaikan.
Tapi syaratnya jelas: taubat, iman, dan amal saleh. Bukan taubat setengah hati, bukan penyesalan tanpa perubahan. Tapi taubat yang membawa langkah baru, yang mengubah arah hidup.
Ayat ini memberi harapan besar bagi siapa pun yang merasa hidupnya penuh noda. Bahwa masa lalu tidak harus mengunci masa depan. Bahwa gelap yang dulu bisa menjadi cahaya hari ini, asal kita mau kembali kepada Allah dengan jujur.
Maka jangan biarkan rasa bersalah menenggelamkanmu. Sebaliknya, jadikan itu bahan bakar untuk berubah. Karena Allah tidak hanya siap memaafkan, tapi ingin memuliakanmu melalui luka dan jatuhmu yang terdahulu.
Dan di situlah rahmat Allah terlihat paling indah: Bukan hanya ketika Dia menutup aibmu, tapi saat Dia menjadikan aib itu sebagai jalan menuju kemuliaan.
