Aktifitasnya sama, rasanya yang berbeda.
Itu karena untuk mengajar hari ini saya membuat persiapan sebelumnya. Paling tidak saya sempat membaca, dan menyiapkan poin-poin apa saja yang akan saya sampaikan.
Lebih plong, terkontrol, dan terukur. Dan lebih bahagia tentunya.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Saya bahkan tidak tau apa yang akan saya sampaikan. Lalu mulailah saya berbicara berdasarkan judul utama.
Di tengah jalan saya benar-benar macet, apa lagi yang akan saya sampaikan. Cerita ini sudah pekan lalu, materi ini sudah juga, kisah ini rasanya gak nyambung. Itu yang berputar-putar di kepala.
Mungkin karena saya merasa mengajar Mapel “Fiqih Dakwah” dan “Ushul Fiqih” ini sudah lama, sudah ada RPP-nya dan isinya begitu-gitu saja. Hasilnya: blank.
Ternyata persiapan sebelum belajar, minimal merenungkan poin poin penyampaian tidak boleh disepelekan. Banyak masalah dan contoh-contoh baru yang harusnya lebih up to date.
Dua Kalimat
Saya jadi teringat dua kalimat legendaris tentang pentingnya persiapan.
Pertama, “Sebodoh apapun engkau, dengan persiapan akan kelihatan pintar dan cerdas”
Ini nasehat seorang guru kepada muridnya supaya bersiap ketika muhadharah atau ceramah umum di pesantren.
Mungkin ada yang perlu persiapan sehari atau bahkan sejam sebelumnya. Namun ada juga yang persiapannya perlu berhari-hari. Yang penting ada persiapan. Itulah yang dapat memperlancar urusan dan mengantisipasi kesalahan.
Kedua, “Naik panggung tanpa persiapan, turun panggung tanpa penghormatan”
Konon kabarnya ini perkataan Cicero (ahli pidato dari romawi), dan saya setuju dengannya. Tentang pentingnya persiapan.
Nah.. Terus?
Intinya adalah persiapan. Malam hari ini adalah waktu bersiap untuk kegiatan esok hari. Itu yang paling dekat. Untuk kegiatan-kegiatan yang jauh, baiknya kita memiliki daftar kegiatan untuk kita persiapkan segala sesuatuanya sejak saat ini.
Ya, kadang kita gagal bukan karena kita bodoh, tapi karena kita belum bersiap.
Saya perhatikan semua keterlambatan yang terjadi selama ini, ternyata semua bermula karena menunda mempersiapkan diri.
=====
btw: fotonya itu lagi di depan bis, siap membawa jamaah city tur kota madinah. seragam ini jadi lambang persiapan yang harus matang bagi para petugas dan pembimbing ibadah di Maghfirah