Sebelumnya, saya tidak habis pikir; apa manfaatnya sahabat Ibnu Abbas radhiallahu anhuma datang ke pasar hanya untuk mengucapkan salam kepada pedagang-pedagang yang ada di sana?
Kini saya mendapatkan pelajaran, bahwa memang pasar itu tidak hanya untuk urusan duit.
Tetapi di pasar itu juga ada ukhuwah dan persaudaraan.
Ini seperti kita datang ke pameran, mampir ke toko, atau warung tetangga, hanya untuk ketemu dengan teman dan sahabat yang ada di sana.
Sambil mengumpulkan brosur, bertukar informasi terbaru, dan bertanya kabar
Ada banyak kemanfaatan lainnya, yang bahkan lebih daripada hanya sekedar urusan jual beli, untung rugi, atau manfaat-manfaat duniawi.
Rasa keikutsertaan, kepedulian, kehadiran hati, dan dukungan moril dengan kehadiran kita di tempat saudara kita, merupakan sesuatu yang sungguh sangat berarti.
Ini saya rasakan sendiri dalam momentum Indonesia muslim Expo (IMEx) 2024, di pasar rakyat, maupun pada beberapa momentum kebersamaan lainnya.
Kehadiran kita di stand milik saudara kita, memberikan kebahagiaan tersendiri, walaupun akhirnya kita tidak membeli apa-apa dari produk yang ada di sana.
Sekedar mengucapkan salam, bertanya kabar, bertukar informasi, itu sudah sangat berharga.
Salam kita itu pada akhirnya akan kembali kepada kita, dengan sebuah penghormatan yang penuh berkah dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
{ فَسَلِّمُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِكُمۡ تَحِیَّةࣰ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَـٰرَكَةࣰ طَیِّبَةࣰۚ}
“Hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah” [Surat An-Nur: 61]
Yuk, kita beri salam dan sapa teman kita yang sedang berjuang…