
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.”
(QS. Al-Isra: 9)
Kita hidup di zaman yang penuh simpang jalan. Banyak yang tampak benar, tapi ternyata menyesatkan. Banyak suara menawarkan solusi, tapi membawa jauh dari ketenangan. Dalam semua kebingungan itu, Al-Qur’an datang sebagai penunjuk jalan yang paling lurus.
Para ulama menjelaskan bahwa Al-Qur’an membimbing manusia pada jalan hidup yang paling adil, paling sempurna, dan paling layak untuk diikuti. “al-latī hiya aqwam” berarti jalan paling jelas dan paling benar. Bukan sekadar baik, tapi yang paling tepat.
Artinya, kalau kita mencari arah hidup yang stabil dan menenangkan, kita tidak bisa hanya bergantung pada logika dunia. Kita perlu petunjuk yang berasal dari langit. Dan itu adalah Al-Qur’an. Ia tidak hanya membenarkan arah, tapi juga memurnikan niat, memperhalus cara, dan menguatkan langkah.
Ayat seakan mengingatkan kita bahwa:
Setiap ayat Al-Qur’an adalah peta. Setiap hurufnya adalah penunjuk jalan yang tepat.
Dan semakin dekat kita dengannya, semakin lurus jalan yang kita tempuh, semakin damai hati yang menjalani, dan semakin dekat kita kepada Allah.
Bahkan saat hidup terasa rumit, saat keputusan terasa berat, Al-Qur’an selalu menawarkan jalan keluar.
Bukan sekadar yang mudah, tapi yang paling lurus dan paling diberkahi.
Jadi alangkah rugi orang yang melepaskan Al Qur’an dari kehidupan.
Sebaliknya, siapa yang menjadikan Qur’an sebagai kompasnya, tidak akan tersesat dalam dunia, dan akan terus menuntunnya sampai ke surga.