“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga-surga dan sungai-sungai,
di tempat yang benar (penuh kemuliaan) di sisi Raja Yang Maha Kuasa.”
(QS. Al-Qamar: 54–55)
Kita semua pernah duduk di banyak tempat: di ruang tunggu, di ruang kerja, di ruang rapat, di bangku tamu, atau bahkan di barisan terbelakang. Tapi tak ada satu pun tempat duduk di dunia ini yang pasti bertahan selamanya. Semua berpindah. Semua bergiliran. Semua sementara.
Namun Allah menggambarkan satu tempat duduk yang berbeda: maq‘adu shidq, yaitu tempat duduk yang benar, mulia, penuh kedekatan dan ketenangan.
Para ulama menjelaskan, ini adalah tempat yang mulia di surga, dekat dengan Allah, di mana tidak ada kegelisahan sedikit pun. Kebahagiaan di surga bukan sekadar karena kenikmatan fisik, tetapi karena kedekatan, kehormatan, dan kepenuhan hati oleh ridha-Nya.
Ayat ini menanamkan harapan yang sangat dalam. Bahwa bagi orang-orang bertakwa, surga bukan sekadar balasan, tapi tempat istirahat terbaik setelah semua perjuangan hidup yang melelahkan.
Di sana tak ada lagi tekanan. Tak ada lagi persaingan. Tak ada lagi rasa waswas. Yang ada hanyalah kedekatan dengan Raja yang Maha Kuasa—Allah.
Dan itu yang sangat istimewa.
Karena di dunia, kita hanya tamu sementara. Tapi di surga, Allah menyiapkan tempat duduk khusus, untuk hamba yang menjaga takwanya.
Maka hari ini, jika kita merasa tidak dianggap di dunia…
jika posisi kita sering di belakang, atau hidup terasa penuh penantian,
ingatlah bahwa tempat duduk yang sesungguhnya belum tiba.
Dan ia tidak sembarang kursi.
Tapi maq‘adu shidq,
di sisi Raja segala raja,
tempat kembali paling aman dan paling mulia.