Tirai Gaib Masa Depan

tirai gaib masa depan

Ingat masa depan, ingatlah hauqalah. Yaitu ucapan Lâ haula walâ quwwata illâ billâh.

“Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah.”

Sebab ada tirai gaib yang tidak bisa ditembus, yang memisahkan antara masa kini dan masa depan itu, kecuali dengan pertolongan Allah.

Dalam Kitab Al Hikam, Ibnu Athaillah As Sakandari pernah menyatakan: Sawâbiqul Himam Lâ Takhriqu Aswâral Aqdâr
“Harapan-harapan yang cepat melaju, tak akan dapat menerobos pagar-pagar takdir yang berlaku.”

Maka biarlah momentum itu datang ke hadapan.

Ketentuan Allah sudah tertulis pasti, tidak perlu buru-buru dipercepat hadir di sini.

{ أَتَىٰۤ أَمۡرُ ٱللَّهِ فَلَا تَسۡتَعۡجِلُوهُ}
“Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya.” [Surat An-Nahl: 1]

Seperti momentum Fathu Makkah yang dipercepat dari waktu perkiraan seharusnya.

Salah satu butir perjanjian Hudaibiyah tahun 6 Hijriah, adalah perjanjian gencatan senjata antar kaum muslimin dan Quraisy Mekah selama 10 tahun lamanya.

Artinya, untuk penaklukan kota Mekah minimal 10 tahun setelah perjanjian itu.

Tapi tahun 8 Hijriah, orang-orang Quraisy menyerang sekutu kaum muslimin pada masa perjanjian damai tersebut, yang berakibat batalnya perjanjian gencatan senjata sebelumnya.

Momentum itu hadir lebih cepat, dan Perjanjian Hudaibiyah pun disebut sebagai _Fathan Mubîna_ dalam Al Quran.

Momentum keberuntungan seperti itu yang kita harapkan hadir dalam kehidupan. Entah kapan ia datang.

Untuk saat ini, yang bisa kita lakukan adalah menguatkan harapan kepada Allah, membuat rencana-rencana terbaik, berkonsultasi kepada orang-orang yang tepat, dan tak henti-hentinya mengucapkan Hauqalah

Lupakah engkau, bahwa hauqalah adalah sebab datangnya rezeki dari arah yang tidak terduga?

(Umarulfaruq Abubakar)

Leave A Reply

Navigate