Apresiasi Untuk Formaqin
Setelah menempuh perjalanan 8 jam dari Solo, akhirnya tim Forum Maahid dan Madaris Quran Indonesia (Formaqin) tiba di halaman kampus Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, pada jam 4 subuh (Senin, 15/1/24).
Setelah Shalat Subuh di Masjid Al Hijri, kami diterima di kantor pusat Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) oleh Ketua Umum BKsPPI, Prof. Dr. KH. Didin Hafidudhin beserta beberapa pengurus. Prof. Didin menerangkan tentang pentingnya silaturrahim dan menjaga persaudaraan.
“Kita itu perlu sering silaturrahim. Dengan adanya silaturrahim, maka akan ada ta’liful qulub (pertauatan hati), dari ta’liful qulub ada ta’liful fikrah (pertautan pikiran), dari ta’liful harakah (gerakan bersama).”
Dari Bogor, Tim Formaqin menyampaikan ungkapan takziyah kepada Habib Rizieq Syihab atas wafatnya istri beliau, Syarifah Fadlun. Di Markaz Syariah Petamburan, Habibi Rizieq memberikan apresiasi kepada Formaqin yang sudah menjadi wadah silaturrahim pondok pesantren dan mendorong untuk terus melangkah
Dari Petamburan, Tim Formaqin diterima oleh Ustadz Fahmi Abdul Qadir Al Askar di Masjid Abu Bakar, Otista Jatinegara. Di Kantor Yayasan Al Askar ini, Tim Formaqin diterima oleh Ustadz Fahmi Al Askar, Syekh Kamal Al Hattami dari Madinah, dan para pembina cabang Yayasan Al Askar yang telah mendirikan 27 cabang Pesantren Al Askar di Kendari dengan 3000 santri. Ust Fahmi menegaskan tentang pentingnya menyiapkan ekonomi sebelum membangun pesantren, sehingga pesantren menjadi lebih kuat. Beliau juga mengapresiasi usaha Formaqin untuk meningkatkan ekonomi pesantren. Berharap ke depan ada hal-hal yang bisa dikerjasamakan
Di hari berikutnya (Selasa, 16/1/2024), kami berkunjung ke PTQ Al Azhar Ummu Suwanah. Di sana, Dr. Abi Ali Shadiqin, pimpinan PTQ Al Azhar Ummu Suwanah sekaligus Dewan Pakar Formaqin, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kunjungan ini dan meminta Ust Syihabuddin, Ust Abdurrahim, dan Ustadz Umarulfaruq Abubakar untuk menyampaikan motivasi kepada santri, dengan tema Membumikan Al Quran.
Dari PTQ Al Azhar Ummu Suwanah, kami melanjutkan kunjungan ke Universitas PTIQ. Kami disambut oleh Dr. Dahuri, Dr. Aas Sholihah, Dr. Luqman Hakim, dan Tim Humas PTIQ. Dr. Dahuri menyambut baik kehadiran Formaqin yang bisa mensinergikan pondok-pondok Al Quran, terutama melalui program peningkatan kualitas pendidikan Al Quran dan perhatian peningkatan ekonomi guru dan pondok Al Quran.
Dari Formaqin menyampaikan harapan agar ke depan, PTIQ bisa memberikan arahan dan pembinaan dalam kegiatan terkait dengan pendidikan Al Quran.
Tim Formaqin melanjutkan kunjungan ke Madyafah Syekh Usamah Al Azhari. Kami disambut oleh KH. Dr. Mohammad Hidayatullah, Lc. M.A, pimpinan Madyafah Syekh Usamah Al Azhari di Indonesia. Dr. Hidayat menjelaskan tentang peran Al Azhar bagi Dunia Islam, menjawab beberapa pertanyaan seputar masalah pendidikan di Mesir, dan menyampaikan peluang-peluang kerjasama yang mungkin ditindaklanjuti.
Pertemuan terakhir dilaksanakan di Majlis Muwashalah. Kami disambut oleh Habib Shaleh bin Muhammad Al Jufri, Habib Muhammad bin Abdillah Al Junaid, Habib Ahmad Mujtaba bin Muhammad Syihab, dan asatidzah lainnya.
Habib Muhammad bin Abdullah Al Junaid menyatakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren di Indonesia merupakan salah satu wujud kasih sayang Allah SWT kepada negeri Indonesia, terlebih di masa di mana banyak lembaga pendidikan Islam hilang di banyak negeri muslim.
Habib Ahmad Mujtaba bin Muhammad Syihab menekankan bahwa kunjungan ini memiliki keistimewaan tersendiri karena tujuannya adalah karena Allah SWT, terlebih dengan status ahlul quran. Habib Umar berkata: “perbedaan antara ashaabullah dan ahlullah, Ashabullah mendapat syafaat dari Al quran, sedangkan Ahlullah memberikan syafaat kepada orang lain dengan berkah Al quran”.
Sementara itu, Habib Sholeh Al Jufri menjelaskan tentang tujuan hadirnya Majlis Muwashalah sebagai Majlis untuk saling meningkatkan level keilmuan, penyucian jiwa dan dakwah, menyebarluaskan inovasi-inovasi ke seluruh pesantren dan majelis-majelis yang berkaitan dengan maslahat umat dari pelbagai bidang (ilmu, ekonomi, dll), dan menjadi wadah persatuan ulama dalam menyikapi tantangan dan problematika umat.
Di sinilah terdapat titik pertemuan antara Muwashalah dan Formaqin sehingga ke depan diharapkan dapat saling menguatkan.
Setelah menyelesaikan kunjungan ke tujuh lembaga ini, Tim Formaqin kembali ke Surakarta, Jawa Tengah, bersiap menyelenggaraka kegiatan Ekspo Bisnis Pesantren.
=======
Sumber berita:
www.formaqin.com