Saat ada kajian, sempat terfikir, kenapa tidak direkam?
Maka direkamlah kajian itu.
Baik Audio maupun video.
Ternyata, rekaman itu numpuk bertahun tahun tersimpan di komputer atau laptop, bahkan ada di alat rekaman, hp, ataupun handycam.
Kalau begitu, siarkan saja langsung di Facebook atau YouTube. Langsung bisa ditonton.
Targetnya adalah banyaknya viewer, sharing, dan subscribe. Pencapaian tertinggi: monetisasi.
Hasilnya: biasa biasa saja. Ada satu dua jempol 👍 atau lambang ❤💞
Setelah itu?
Hilang dan berlalu…
Ternyata, tempat penyimpanan ilmu dan iman yang terbaik bukan di alat rekaman atau media sosial, tetapi di hati.
Pintu masuknya adalah keikhlasan orang yang memberi dan menerima.
Tanpa itu, semuanya hanya menjadi tumpuan koleksi yang tidak banyak memberi arti.
Objek terbaik adalah keluarga.
Kepada anak anak, kita titipkan idealisme dan harapan.
Kita bagikan ilmu dan iman. Dalam hati dan jiwanya kita tabur benih kebaikan.
Tidak perlu berfikir terlalu tinggi.
Asal mereka baik, berilmu, dan beradab, sungguh itu sudah merupakan capaian yang luar biasa.
Dan untuk itu semua, tidak perlu Audio dan video rekaman, ataupun Facebook, YouTube, dan Media Sosial.
Cukup sentuhan cinta penuh kepedulian…
Rezeki
Ada memang orang yang mendapat banyak followers dan subscribers. Ya memang rezekinya di situ.
Tidak perlu berkecil hari kalau memang rezeki saya bukan di situ. Mintalah keutamaan dari Allah, Dia Mahatau rezeki apa yang terbaik bagi hambanya
Soal hidup soal hubungan kita dengan Allah secara personal. Tanggung jawab seluruhnya kepada Allah. Manusia sama saja statusnya sebagai hamba. Pangkat dan posisi hanya distribusi peran sosial untuk saling membantu satu sama lain.
Maka beruntunglah orang yang memilih dengan sadar untuk menunaikan dan menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya dengan sempurna, tanpa perlu terpedaya oleh popularitas ataupun nama.
Soal rezeki, apa pun bentuknya, biarlah Allah yang mengatur. Kita fokus kepada apa yang harus kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
Mintalah keutamaan dari Allah, Dia Mahatau rezeki apa yang terbaik bagi hambanya.