Dia Tak Pernah Lupa
(Tadabbur QS. Ibrahim ayat 42-46)
suka berbuat dosa, tidak punya perasaan, sering mengambil hak orang lain, sewenang-wenang dengan keputusan, khianat dalam tugas dan kepercayaan, kerap menebar ketakutan dan kesusahan, tapi kok hidupnya nyaman dan tenang tenang saja? bahkan bertambah populer dan kaya?
Lalu dimana keadilan Allah?
Mengapa Dia tidak turunkan saja hukumanNya serta merta, sehingga orang orang melihat bukti kekuasaanNya, lalu merasa akhirnya dendam dan sakit hati mereka akhirnya terbalaskan?
mengapa justru hinaan dan caci maki itu dirasakan oleh para guru, ahli ibadah, dan penyeru kebaikan di tengah masyarakat?
mereka bahkan harus terkena pasal, difitnah, masuk penjara, bahkan dibunuh dengan cara cara yang hina?
maka ingatlah kembali:
Demi Allah, Dia tidak pernah lupa dan lalai atas perbuatan orang-orang zalim itu.
Semua hanya menunggu waktu. Dia akhirkan pembalasan sesuai dengan ilmu dan kebijaksanaanNya.
Untuk diri sendiri, berhati-hatilah jangan sampai menyakiti dan menzalimi orang lain sedikitpun.
berkaca dan tirulah jejak hidup para guru yang mulia. yang menganggap semua ujian adalah karunia.
sebab orang orang yang berbuat aniaya tak akan pernah pernah beruntung hidup dan matinya.
orang yang aniaya, jiwanya akan terus tersiksa dalam raga yang seakan penuh cita. kutukan dan laknat tidak berhenti bahkan ketika ia telah berkalang tanah. dan dalam kehidupan berikutnya ada azab pedih yang menanti.
konspirasi yang ia lakukan sepenuhnya akan kembali kepada dirinya sendiri, dalam bentuk yang paling menyakitkan.
rangkaian peringatan Allah dalam QS. Ibrahim ayat 42-46 semoga menjadi peringatan bagi diri untuk tidak pernah menyakiti, sekaligus penenang hati bahwa keadilan sejati pasti hadir dalam kehidupan ini.
https://www.instagram.com/tv/CS27mMyh0LJ/?utm_medium=copy_link
#keadilan
#kezhaliman