Menerima

*Menerima*

فَعَسَىٰۤ أَن تَكۡرَهُوا۟ شَیۡـࣰٔا وَیَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِیهِ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰا

Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.
[Surat An-Nisa’ 19]

Salah satu ibadah hati tertinggi adalah Ridha. Yaitu menerima dengan lapang dada apapun ketentuan Allah Ta’ala.

Lagi pula mengapa tidak Ridha, padahal ada kebaikan dalam setiap ketentuan itu.

Rasulullah pernah menyatakan:

“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik. Dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang beriman. Bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya (HR. Muslim).

Keimanan, Itulah kunci keberuntungan. Yang membuat hidup selalu happy ending dalam keadaan apapun.

Saat musuh-musuhnya berupa keras untuk membuatnya celaka, apa kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah?

“Apa yang bisa dilakukan musuh-musuhku kepadaku..? Surga dan taman-tamanku ada di dalam dadaku.

Jika aku dipenjara, maka penjara bagiku adalah khalwat
(Untuk menyepi dan bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla),

jika aku diusir dari negeriku, itu bagiku adalah seperti rihlah (tamasya)

jika aku terbunuh, maka aku bisa mendapatkan syahid”

Ketika sehat, kita dapat sepenuh waktu melayani. Ketika sakit, kita dapat sepenuh hati membaca, belajar, dan merenungi diri.

Maka keadaan apapun adalah indah dan menguntungkan, selama dihadapi dengan iman dan penuh keridhaan.

Iya, boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak pada sesuatu yang tidak kamu sukai itu.

(Umarulfaruq Abubakar)
https://t.me/KomunitasCintaQu

Leave A Reply

Navigate