Sekilas Taujihat Ust Muin pagi ini:
Dalam dua ayat di Surah Al Isra, Allah Swt menegaskan bahwa Rasul yang sangat mulia, tidak bisa istiqamah dan mudah tergoda provokasi musuh, kalau saja Allah tidak menguatkan hatinya.
QS. Al Isra’ (17) : 73
وَإِن كَادُوا۟ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ لِتَفْتَرِىَ عَلَيْنَا غَيْرَهُۥ وَإِذًا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلًا
Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia
Godaan dari musuh begitu dahsyat, sehingga Allah mengungkapkan keadaan itu.
Dalam lanjutan ayatnya Allah menyatakan:
QS. Al Isra’ (17) : 74
وَلَوْلَآ أَن ثَبَّتْنَٰكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيلًا
Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka
Kalau bukan karena Allah meneguhkan hati Rasul, maka hati Rasul pun bisa condong. Tapi Bagimana caranya? Bagaimana cara Allah meneguhkan hati Rasul?
Jawabannya ada di Surah Al Furqan:
QS. Al Furqan (25) : 32
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٰحِدَةً كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا
Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)
Allah meneguhkan hati Rasul dengan Al Quran.
Ini menjadi pelajaran berharga dan evaluasi bagi kita semua.
Apakah kita pernah merenung;
Hal apa yang kita perlu tsabat teguh di atasnya dan apa motivasi yang bisa kita ambil dari Al Quran sehingga kita menjadi kuat?
Apa yang harus dijauhi dan apa motivasi quran yang menguatkan kita untuk menjauhi hal tersebut?
Kita perlu mendapatkan motivasi quran agar tetap tsabat.
Sebab potensi menyeleweng itu pasti ada. Orang yang merasa aman, dia yang paling berpotensi menyeleweng. Sebagaimana kata Al-Ghazali, orang yang merasa tidak ghurur dia adalah orang yang paling ghurur.
Inilah alasan kita kita perlu menguatkan interaksi dengan Al Quran.
Sampai saat ini; sudah berapa kali kita khatam Al Quran?
Sudahkah kita merenungi ayat yang kita baca?
Apakah sering kali kita menanyakan pelajaran apa yang kita dapatkan dari ayat yang kita baca?
Potensi menyimpang itu selalu ada. Apalagi zaman sekarang. Orang yang rajin menasehati dia sendiri sering teregelincir.
Maka kita harus lebih banyak mengoreksi terpenuhi syarat bukan realisasi janji.
Kalau syarat terpenuhi pasti realisasi janji itu datang.
Seperti kata Umar bin Khathab, “Aku tidak pernah memikirkan apakah doaku diterima atau tidak. Yang aku pikirkan adalah bagaimana aku semangat berdoa. Ketika aku bersemangat, disitulah doaku terkabul”
Rabu, 14 Okt 2020
Umarulfaruq Abubakar
duakhalifah.com