“Ust Kelik, antum pilih baca Surat Al A’la itu, apakah antum asal pilih saja, atau adakah nilai tertentu yang ingin antum sampaikan?” tanya Ust Muin.
(Pertemuan hari ini dibuka dengan tilawah Surat Al A’la oleh Ustadz Kelik Wardiono)
“Ada Ustadz” jawab Ustadz Kelik
“Apa itu?” tanya Ustadz Muin
“Tentang mensucikan asma Allah. Allah mengawali surat ini dengan perintah mensucikan Allah kemudian mensucikan diri. Di situ Allah memberikan dua gambaran orang yang mensucikan diri dan ada yang tidak. Jadi mensucikan Allah harus diawali dengan mensucikan diri”
“Kemudian Surat ini ditutup dengan penyebutan Nabi Ibrahim dan Nabi Musa untuk menunjukkan bahwa kaum muslimin satu millah seperti nabi-nabi sebelumnya” jawab Ustadz Kelik.
“Masya Allah. Luar Biasa Ustadz. Bagus sekali!” sambut Ustadz Muin.
“Mensucikan Allah harus diiringi dengan mensucikan diri. Sangat mudah kita tergelincir dalam dosa. Potensi terperosok sangat besar. Maka _Sabbihisma rabbika a’la_ harus diiringi dengan _Qad aflaha man tazakka_ ”
“Surat ini mengisyaratkan tentang perlu ada penyucian diri berkesinambungan”
Tadabbur pagi memberikan sentuhan hati ini yang luar biasa. Sebab godaan setan terus menerus datang. Bahkan dari fasilitas yang paling dekat, seperti hape yang kita punya.
Maka usaha pembersihan diri itu harus terus dilakukan. Tidak putus atas dengan kesalahan masa lalu, dan tetap waspada saat ini dan akan datang.
Jazakumullahukhairan kepada Ustadz Kelik dan Ustadz Muin yang sudah memberi pelajaran hari ini
====
duakhalifah.net
05/08/2020