Kebijakan Khalifah Umar di Musim Paceklik

 

Kajian tanggal 8 Mei/15 Ramadhan

 

🌸 Notulensi Kajian oleh Peserta

*KISAH TELADAN SAHABAT DALAM MELEWATI MASA KRISIS
USTADZ UMARUL FARUQ (8/5/2020)* 🌸

Pada tahun 18 H pasca musim haji, Saat masa Khalifah Umar Bin Khattab terjadi muslim paceklik di kota Madinah. Tidak ada hujan sehingga tanah kota Madinah sampai terbelah-belah, banyak yang meninggal dunia dan tidak ada lagi barang yang diperjualbelikan, uang tidak lagi berharga. Penduduk Badui pun berbondong-bondong ke Kota Madinah. Hal ini terjadi selama 9 bulan. Sehingga pada tahun ini disebut dengan aamur ramadah (tahun abu) atau aamul majaah (tahun kelaparan).

*YANG DILAKUKAN KHALIFAH UMAR SEBAGAI PEMIMPIN PADA SAAT ITU ADALAH:*

🌺1. Disiplin yang tinggi terhadap dirinya sendiri, ketika rakyat lapar beliau ikut merasan kelaparan. Karena melihat kondisi Kalifah Umar sampai ada orang yang menggantar susu dan makanan , beliau bertanya “apakah rakyatku juga mendapat seperti ini?” karena rakyat tidak mendapatkannya, maka pemberian tersebut ditolak. Jika rakyat tidak makan maka beliau pun juga tidak makan. Beliau tidak menikmati fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, semua potensi digunakan untuk memenuhi kepentingan rakyat.

🍁2. Menundukkan diri kembali kepada Alloh swt, setelah sholat isya beliau tidak tidur hingga ujung malam, sholat, minta agar Alloh mengangkat musibah ini. Hukum alam hanya sebab kausalitas, sebab utamanya adalah takdir Alloh sehingga untuk menyelesaikannya maka mintanya adalah kepada Alloh SWT. Tidak lelah untuk istighfar & doa serta yakin bahwa Alloh akan memberikan jalan bagi kaum muslimin.

🎋3. Mengajak rakyat untuk taubat minta ampunan , rahmat, rizqi, sholat istisqo dan taubat masal. Mengajak melakukan muhasabah barangkali musibah ini terjadi karena doa rakyat atau dosa dirinya.

🌵4. Menerapkan kebijakan menunda pembayaran zakat sampai kondisi normal.

🍂5. Tidak menegakkan hukum potong tangan bagi yang mencuri karena kelaparan.

🌾6. Beliau selalu berkeliling melihat kondisi rakyatnya secara langsung , menyaksikan langsung & membantu apa yang bisa dibantu. Masa kelaparan masih berlanjut pdhl bai tul maal habis.
Selanjutnya beliau meminta bantuan makanan dan pakaian kepada gubernur di luar Madinah, seperti Amr bin Ash di Mesir, Muawiyah bin Abu sofyan dari Syam, Abu Musa dari Basrah. Saat itu kaum Muslimin di luar Madinah bersemangat membantu saudaranya, karena Kaum muslimin adalah umat yang kuat, saling membantu saudaranya yang kekurangan. Rasa solidaritas yang tinggi tidak malah menimbun barang. Akhirnya terkumpulah banyak bantuan & dibagikan kepada rakayat.

🌴7. Setelah kelaparan mereda Khalifah Umar memerintahkan semua orang yang bukan penduduk Madinah (Penduduk Badui yang semula tinggal di gunung-gunung) supaya kembali ke tempat masing-masing, sehingga jumlah orang di Madinah bisa normal kembali.

*Ada 5 ibadah yang dilakukan oleh para sahabat yang menjadi tradisi di Kota Madinah:*
🌺1. Para sahabat tidak pernah memisahkan diri dari jamaah, selalu berada di antara jamaah dan mencari penyelesaian bersama-sama.
🌸2. Ittibaus sunah, selalu mengikuti sunah rosululloh.
🌻3. Memakmurkan masjid.
🥀4. Tilawah alqur’an terutama mendekati sholat shubuh.
💐5. Jihad fi sabilillah.

🍇 *KETIKA ADA MUSIBAH JANGAN MENYALAHKAN TAKDIR, JUSTRU HAL ITU MENJADIKAN KITA SEMAKIN LEBIH DEKAT KEPADA ALLOH*

🍍 *SETIAP MASALAH ADA PENYELESAIAN YANG BERBEDA, JIKA THAUN DISELESAIKAN DENGAN LOCKDOWN, MAKA PACEKLIK DISELESAIKAN DENGAN SOLIDARITAS SALING MEMBANTU SATU SAMA LAIN*

🍊 *KEPERCAYAAN KEPADA QADHA DAN QADAR MENJADI KEKUATAN TERSENDIRI UNTUK MENGHADAPI MUSIBAH*

🍓 *KEHILANGAN HARTA ADALAH MUSIBAH, TETAPI MUSIBAH TERBESAR ADALAH KEHILANGAN Iman*

 

(Notulensi peserta kajian)

Leave A Reply

Navigate