Lebih Percaya Diri Dengan Al Quran

Al Quran adalah kitabullah yang penuh kemuliaan. Allah angkat derajat mereka-mereka yang memuliakannya, dan hinakan orang-orang yang merendahkannya.

Al Quran seperti tali yang satu ujungnya ada di tangan Allah dan ujung lainnya ada di tangan manusia. Siapa yang berpegang teguh kepadanya maka ia tidak akan pernah tersesat.

Kemuliaan Al Quran ini bisa diperoleh oleh siapa saja yang mau mempelajarinya, memahaminya, dan mengamalkan kandungannya, apapun bangsa dan kewarnageraannya.

Keyakinan inilah yang membuat saya percaya diri dan tidak merasa minder bertemu dengan orang-orang cerdas dan pintar. Sebab saya bawa membawa sumber ilmu, yaitu Al Quran.

Menuju Percaya Diri

Rasa percaya diri tidak lahir dengan tiba-tiba. Kepercayaan diri itu terlahir dari keyakinan dan kemampuan.

Menjadi percaya diri tidak terjadi tiba-tiba begitu saja. Semua itu mengikuti sunnatullah; bahwa segalanya harus melalui proses.

Untuk menjadi percaya diri kita harus mengenali diri kita dengan sebaik-baiknya; apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan ini selama ini. Saat kelebihan dan kekurangan itu ada, maka berfokuslah untuk memaksimalkan kemampuan terbaik yang kita miliki; yaitu sesuatu yang kita merasa nikmat dan mudah saat melakukannya, dimana hal itu ternyata tidak mudah bagi orang lain.

Seperti Abu Hurairah yang miskin papa, tidak punya rumah dan usaha. Ia tinggal di emperan mesjid nabawi. Tapi ia manfaatkan kondisi itu untuk mengikuti Rasulullah kemanapun beliau pergi, sehingga jadilah ia seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Seperti Hassan bin Tsabit, sahabat Rasulullah yang berperawakan kecil dan pendek. Kondisi ini menghalanginya untuk terjun ke medan perang. Tetapi ia memiliki kemampuan yang istimewa dalam bahasa dan mengolah kata. Maka jadilah ia seorang sastrawan yang membela Rasulullah melalui syair-syairnya.

Seperti Salamah bin Al Akwa’, yang tidak mampu bersyair seperti Hassan bin Tsabit, dan menghafal hadits seperti Abu Hurairah. Tapi ia memiliki kelebihan dalam berlari dan memanah. Ia mampu berlari lebih cepat daripada kuda sambil melontarkan panah dan selalu tepat sasaran. Maka ia pun menjadi panglima pasukan pejalan kaki dalam setiap perang yang ia ikut bersama Rasulullah.

Kenalilah diri kita dengan baik melalui perenungan yang mendalam dan berkonsultasi kepada orang tua, guru, dan sahabat-sahabat terdekat. Itulah yang akan membuka peluang bagi kita untuk mengembangkan kemampuan. Adapun sibuk mencari tau kabar orang lain dan mongorek-orek aib mereka, maka itu adalah perbuatan bodoh yang hanya akan menghabiskan umur kita.

 

Percaya Diri Dengan Al Quran

Hal berikutnya yang membuat kita menjadi percaya diri adalah ketika kita membawa Al Quran di dalam hati. Saat dalam hati ini kalam Allah yang mulia tidak ada yang perlu ditakutkan dari manusia. Yang membuat kita merasa mulia adalah karena kita membawa sesuatu yang mulia, yaitu Al Quran. Maka jagalah kemuliaan ini agar jangan sampai pergi dari kita.

Rasulullah pernah mengingatkan, “Siapa yang diberikan Al Quran, lalu ia merasa ada yang lebih utama dari pemberian itu, maka sungguh ia telah membesarkan sesuatu yang kecil dan telah mengecilkan sesuatu yang besar”

Artinya ketika Allah telah memberikan kita kesempatan untuk menghafal dan mempelajari Al Quran, maka Allah telah memberikan kepada kita sumber kemuliaan dan jaminan kesuksesan. Lalu mengapa kita masih tidak percaya diri dan menganggap kita “hanya” memiliki Al Quran, padahal kita telah menggenggam kunci-kunci kemuliaan itu?

Tanamkan dengan baik hal ini dalam diri kita dan anak-anak. Yakinkan bahwa di tangan mereka ada sumber kemuliaan yang tidak terhingga.

Leave A Reply

Navigate