Cuma 5 menit? Memangnya bisa apa?
Di jam istirahat dengan waktu sesempit itu, pilihan yang paling sering kita adalah ambil Handphone untuk cek WA, buka instagram, lihat twitter, dan medsos lainnya.
Kenapa tidak untuk tilawah?
Mana sempat…! Waktunya sempit bangettt !
Tapi ternyata waktu 5 menit itu lebih dari cukup untuk tilawah Surat Yasin dengan jumlah 83 ayat. Cukup dengan 4:32 menit.
Surat As Sajdah 2:25 menit.
Surat Ar Rahman 2:50 menit.
Surat Al Waqiah 2: 38 menit.
Itu kan surat surat recomended yang dianjurkan untuk kita baca setiap hari.
Punya waktu setengah jam? Kita bisa selesai Surat Al Baqarah.
Punya setengah jam lagi? Kita bisa bisa khatam Ali Imran, lalu surat surat panjang lainnya.
Kalau hitungannya juz, setiap juz rata-rata bisa selesai dalam 16-17 menit. Untuk khatam 30 juz kita perlu waktu 8 jam 18 menit. Artinya seberapa banyak waktu kita bisa berikan untuk Al Quran, sebanyak itu pula kita bisa khatam.
Kok bisa begitu ya? Mamangnya bisa?
Nih saya kasih linknya ya.
Silahkan bisa spill-spill sendiri konten yang ada di sana
https://youtube.com/playlist?list=PLMElJZKr66YVgEudJd1CuDAa3NpLtTQxY&si=ck-tJOqyGAl8J8R5
Channel Youtube Syekh Ranjar Zad Majid ini dapat membantu kita membiasakan tilawah dengan cara hadar. Khususnya bagi yang ingin sekaligus murojaah hafalan. Bagi yang mau tilawah juga boleh dengan sambil membuka mushaf.
Cara hadar itu apa? Itu soal speed tilawah. Soal tingkatan kecepatan membaca. Dengan catatan: semua tingkatan tilawah ini tetap memperhatikan dan mempertahankan hukum-hukum tajwid.
Tingkatan pertama namanya Tahqiq, biasanya ketika setoran hafalan atau tilawah yang ditujukan untuk memantapkan Makharijul Huruf.
Tingkatan kedua, Tadwir. Biasanya ini standar yang digunakan ketika bacaan dalam shalat. Kalau kita suka mendengarkan murottal, nah itu bacaannya biasanya menggunakan tadwir.
Sementara tingkatan yang ketiga, Hadar. Itu untuk tingkat lanjutan. Biasanya speed tilawah ini digunakan oleh para hafiz untuk murojaah Al Quran, untuk memastikan hafalannya lancar.
Kalau kita belum hafiz, boleh tidak pakai hadar? Boleh kalau tilawah kita bacaannya sudah benar.
Ada pilihan lain selain Syekh Ranjar Zad Majid Al Qari dan Al Mujiz ini?
Ada. Namanya Syekh Ahmad Ad Diban
Kalau mau nengok channel youtubenya bisa di link ini:
https://youtube.com/playlist?list=PLaPr5hj0xxM4lX7CKX6JE_n1ZoLXQrbeZ&si=dxf0RR9BmQzjkp-a
Ini lebih komplit lagi. Sebab tidak hanya bacaan Hafs ‘an ‘Ashim, tapi juga qira’at yang lainnya. Kita bisa tambah wawasan dengan mendengarkan Surat Al Baqarah dengan Qira’at Warsy, Ali Imran dengan Qira’at Ibnu Katsir, An Nisa dengan Qira’at Hamzah, dan seterusnya
Kesimpulan
Interaksi kita dengan Al Quran perlu terus kita tingkatkan. Apalagi menjelang Ramadhan seperti ini. Kita mulai mengencangkan tilawah, kemudian tadabbur, tafsir, tahfiz, dan ta’lim. Semuanya tujuannya adalah untuk Tazikyatunnafs.
Kita bisa bercermin dari para ulama. Mereka benar-benar sangat memanfatkan waktu untuk interaksi dengan Al Quran.
Kita pun sebetulnya bisa.
Hanya saja kadang-kadang merasa waktu kita terbatas, lalu memilih untuk dihabiskan dengan kegiatan lain.
Padahal dalam waktu yang terbatas itu kita bisa melakukan banyak hal, termasuk untuk tilawah Al Quran..
======
duakhalifah.com