Tadabbur Surah Al Hadid ayat 7
اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌۚ
Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang sangat besar.
Seberapa besar rumahmu, teman?
Mungkin engkau bisa membayangkan saat ini.
Bagaimana kalau engkau diberi hadiah rumah seluas satu desa? Atau satu kecamatan? Atau satu kabupaten?
Bagaimana kalau engkau punya rumah megah, lengkap dengan tanah dan pekarangannya, seluas satu provinsi?
Bagaimana kalau punya lahan dan properti seluas satu negara menjadi milik pribadi, lengkap dengan segala fasilitasnya? Atau bagaimana kalau kita bisa memiliki kekayaan satu dunia ini?
Bagi saya, itu hal yang mewah dan luar biasa!
Namun, ternyata semua kemewahan itu tidak sebanding dengan 2 rakaat qabliyah shubuh. Dua rakaat yang selesai dilaksanakan dalam 5 menit itu di sisi Allah ternyata lebih baik dari dunia dan segala isinya.
Tidak hanya itu, dunia berikut segala isinya itu di mata Allah bahkan lebih rendah dari satu sayap nyamuk.
Sesuatu yang besar bagi kita, ternyata kecil bagi Allah.
Lantas bagaimana dengan yang sesuatu yang sangat besar di sisi Allah? Kira-kira seistimewa apa pemberian dan karunia-Nya itu bagi kita?
Allahu Akbar..!
Untuk orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) , Allah telah menyiapkan pahala yang sangat besar.
***
Iman dan Infak adalah jalan menuju karunia yang sangat agung dari Allah. Perintah untuk beriman dan berinfak dalam ayat ini berisi permintaan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan keimanan dan kualitas infak.
Tentang iman, kita diminta untuk mempercayai sesuatu yang nyata di hadapan mata, kepastian-kepastian dalam perjalanan manusia, yang disampaikan melalui jalur informasi yang pasti.
Sementara tentang Infak, kita diminta berbagi sedikit dari banyak rezeki dan karunia Allah yang dititipkan dan dikuasakan kepada kita.
Bila Iman kunci kekayaan batin, maka infak adalah kunci kekayaan zahir. Kepercayaan kepada Allah dan Rasulnya adalah penerang jiwa, yang menunjukkan dengan jelas arah perjalanan hidup sebenarnya.
Sementara infak adalah sumber kebaikan sosial yang tidak habis-habisnya; penyebab kemelimpahan jiwa dan raga bagi yang melakukannya, tumbuh dan berkahnya harta, juga sebab hadirnya bahagia bagi sesama.
Dalam berinfak, kita hanya diminta sekedar berbagi, bukan menghabiskan yang kita miliki. Hanya diminta memberikan “Al-Afw,” atau kelebihan dari harta yang kita punya, dengan tetap memberikan kesempatan untuk menikmati dengan sepenuh hati harta yang telah dititipkan tadi.
Apa yang kita beri, itulah milik kita sejati. Sementara yang kita makan dan kita habiskan berupa konsumsi, semuanya menjadi fana dan tidak berarti di kemudian hari.
Imam At Tirmidzi pernah meriwayatkan, para sahabat Rasulullah pernah menyembelih seekor kambing. Para sahabat membagi-bagikan daging kambing itu. Rasulullah bertanya, “Apa yang tersisa darinya?” Aisyah menjawab, “Tidak ada yang tersisa kecuali bagian pahanya.” Beliau berkata, “Masih tersisa semuanya kecuali bagian pahanya.
Mengapa semua itu masih tersisa?
Sebab itulah yang diinfakkan. Itulah amal yang akan abadi.
Imam muslim meriwayatkan hadits bahwa “Kelak di akhirat manusia akan berkata, ‘Inilah harta bendaku! Padahal tidak ada harta benda yang di perolehnya di dunia kecuali tiga hal : apa yang ia makan akan keluar dari tubuhnya menjadi kotoran, apa yang ia pakai akan menjadi rusak, dan apa yang di sedekahkan akan menjadi kebaikan yang kekal baginya,”
Bagaimana dengan berinfak di Bulan Ramadhan seperti ini?
Saya tidak bisa membayangkan lagi sebesar apa kebaikan yang bisa kita dapatkan.
Maka berbagilah..!
Berikanlah terlebih dahulu kepada keluarga dan orang-orang dalam tanggungan. Setelah itu bagikanlah karunia halal yang engkau dapatkan itu kepada orang atau lembaga yang membutuhkan