
Dialah Allah, Cahaya Langit dan Bumi
Berdasarkan tafsir As Sa’di saat menafsirkan Surat Al An’am ayat 125, ada beberapa langkah agar hati kita bisa lapang dan bercahaya dengan cahaya Allah:1. Menerima Islam dengan penuh kerelaan
Yaitu membuka hati untuk tunduk pada Al-Qur’an dan petunjuk Rasulullah. Tidak merasa berat dengan perintah Allah, tapi menerimanya dengan penuh ketundukan.
2. Menguatkan iman dengan ilmu dan keyakinan
Cahaya iman tumbuh dengan belajar, merenungkan Al-Qur’an, dan memahami agama secara benar. Semakin bertambah ilmu, semakin lapang hati.
3. Membiasakan amal kebaikan dengan cinta
Hati yang diberi cahaya Allah akan merasa nikmat dalam kebaikan. Bukan sekadar rutinitas, tetapi melakukan aktifitas dengan rasa senang dan ikhlas.
4. Menjauhi syubhat dan syahwat
Syubhat menggelapkan akal dan menutup pintu cahaya. Syahwat membuat hati keras dan sempit.
Padahal cahaya Allah hanya masuk ke hati yang bersih.
Media sosial menjadi salah satu pintu masuk untuk syahwat dan syubhat itu.
5. Bersyukur dan menjaga hubungan dengan Allah
Allah menutup pintu rahmat bagi yang menutup diri dari-Nya. Dengan doa, dzikir, dan syukur, hati menjadi lembut dan mudah menerima hidayah.
Intinya, cahaya Allah akan masuk ke hati kita jika hati itu dibuka dengan Islam, diperluas dengan iman dan ilmu, dibersihkan dari syubhat dan syahwat, serta dihiasi dengan amal kebaikan.
Semakin kita rela tunduk pada Allah dan menikmati kebaikan, semakin lapang hati kita dan semakin kuat cahaya iman di dalamnya.
Semoga kita bisa berjuang untuk meraihnya..