“Bagi mereka kabar gembira di kehidupan dunia dan di akhirat.”
(QS. Yunus: 64)
Di dunia yang penuh ketidakpastian, orang-orang beriman tidak hidup dengan rasa waswas. Mereka hidup dengan janji, bukan sekadar harapan. Mereka berjalan dalam cahaya, bukan sekadar menebak arah. Karena Allah sendiri yang berkata: “Mereka akan mendapat kabar gembira, di dunia dan di akhirat.”
Para ulama menyatakan bahwa kabar gembira di dunia sebagai mimpi yang baik dan pujian yang jujur dari manusia. Dan di akhirat, kabar itu datang dari malaikat-malaikat yang menyambut dengan surga.
Kabar gembira ini adalah tanda bahwa kebahagiaan itu sudah dimulai—bahkan sebelum surga datang.
Inilah kenikmatan orang beriman:
Mereka hidup dalam rida,
meski dunia belum sepenuhnya ramah.
Mereka berjalan dalam damai,
karena yakin bahwa surga sedang menanti di ujung sabar.
Maka jika hari ini hatimu tenang dalam ketaatan,
jika malam-malammu bersinar karena zikir dan doa,
jika hidupmu tak selalu mudah tapi selalu cukup,
yakinlah… itu bukan kebetulan. Itu basyarah—tanda kabar gembira dari Allah.
Dan ketahuilah…
Bahagia itu tidak menunggu surga,
tapi tumbuh dari iman yang percaya penuh pada janji-Nya.
Inilah kemenangan sejati:
Saat dunia tak menggoyahkan hatimu,
dan akhirat menjadi tujuan paling nyata dalam hidupmu.
