“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Kita hidup di zaman yang bising: informasi datang seperti badai, ketakutan menyelinap dalam sunyi, dan harapan sering terseret oleh realita yang berat. Banyak yang mencari tenang lewat liburan, harta, atau tawa kosong di layar,tapi tetap saja hati tak kunjung damai.
Para ulama menegaskan: ketenangan sejati adalah saat jiwa tenang setelah gelisah, dan itu tak datang dari apa pun jua selain dari dzikir kepada Allah. Dzikir itu luas: membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat, dan semua bentuk ibadah yang menghadirkan Allah dalam kesadaran kita.
Tenang itu bukan berarti masalah hilang, tapi hati menjadi kuat dan lapang di tengah masalah. Bukan karena hidup selalu mudah, tapi karena ada sandaran yang tak pernah goyah: Allah.
Ketika dunia melelahkan, jangan buru-buru mencari pelarian. Duduklah sejenak. Ingat Allah. Ucapkan satu kalimat yang sederhana tapi dalam:
“Hasbiyallahu la ilaha illa Huwa.”
Cukup Allah bagiku, tak ada Tuhan selain Dia.
Karena sesungguhnya…
Yang menghidupkan hati bukan dunia, tapi dzikir.
Yang menenangkan jiwa bukan keadaan, tapi keyakinan.
Dan yang paling mahal dari semua kenikmatan…
adalah hati yang tenang karena merasa dekat dengan-Nya.
Sebutlah namanya… Bacalah Al Quran.. Segeralah wudhu dan melaksanakan shalat…
Disitulah sesungguhnya kebahagian sejati kita dapatkan…!