Tampil di layar itu hanya dalam hitungan detik. Sambil senyum dan salam religi.
Tetapi di balik beberapa detik itu, ada rangkaian kisah yang panjang, sekaligus kesan dan kenangan mendalam tentang berbagi hal.
Para santri dan alumni peserta wisuda, wali santri, panitia, dan mereka yang terlibat secara fisik dan emosional, mungkin tersenyum sendiri saat ini mengingat semua kenangan di balik layar itu.
Selain sebagai salah satu bentuk kesyukuran, sarana silaturrahim, kegiatan wisuda juga adalah momentum istimewa untuk mendapatkan percikan nasehat dan motivasi yang menghidupkan hati dari para guru.
Kami rangkaiakan kembali beberapa untaian nasehat itu, semoga dapat menjadi pengingat kebaikan selalu.
Ust Umarulfaruq Abubakar (Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten)
Kepada seluruh civitas akademika pondok, 120 orang wisudawan – wisudawati SMA, dan 214 wisudawan – wisudawati SMP tahun pelajaran 2019/2020, Ust Umar kembali mengingatkan tentang visi misi pondok yang ingin menjadi lembaga unggul mencetak generasi Qurani, Rabbani, Ulul Albab, dan beraqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah.
Visi ini menjadi cermin dan evaluasi tentang kondisi kita saat ini. Apakah jalan hidup masih sesuai visi yang dituju itu, ataukah dia sudah melenceng dari jalur seharusnya.
Saat wisuda seperti inilah, kita kembali melihat kepada diri sendiri, apakah kita sudah menjadi generasi Qurani, Rabbani, Ulul Albab, dan beraqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah, atau belum?
Ust Ahmad Hatta (Ketua Dewan Pembina Yayasan Ibnu Abbas Klaten)
Dalam sambutannya, beliau berkali kali mengingatkan untuk terus menjaga identitas diri sebagai thalibul Ilmi, santri, dan dai.
Beliau menyampaikan:
“Jangan pernah henti sebagai pembelajar, jangan pernah berhenti jadi santri, jangan pernah berhenti menjadi Da’i.”
“Dalam posisi apapun kita ke depan, tetaplah menjadi thalibul ilmi, tetaplah menjadi santri, dan tetapnya menjadi da’i sebagai penerus menyampaikan ayat-ayat Allah kepada seluruh manusia.”
“Kalian sudah belajar, dan akan tetap belajar. Kalian sudah melakukan dan tetap akan melakukan. Kalian sampaikan kepada siapapaun apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk menyampaikannya.”
Ust. Dr. Hakimuddin Salim, Lc., MA. (Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten)
Beliau menyampaikan bahwa rangkaian pendidikan di Ibnu Abbas tujuan utamanya adalah Bina ahlil quran (mencetak ahli Al-Qur’an), Bina Syakhsiyah İlmiah (membentuk pribadi berilmu), dan Bina Syakhsiyah Daawiyah (membangun pribadi da’i).
Untuk mencapai tujuan dan misi ini tidak mungkin tercapai dalam tahun tertentu, atau tempat tertentu, tapi ini adalah masyru’ul hayah, proyek kehidupan kita semua sampai mati.
Maka menjadi Ahlul Quran adalah kontrak seumur hidup kita dengan Allah. Tidak selesai dengan lulus dari ibnu Abbas, tidak selesai dengan menyelesaikan hafalah al quran, tapi harus tetap kita pertahahnakn sampai titik darah terakhir.
Maka tetaplah berproses menjadi ahlul quran, tetap berproses menjadi al mahir bil quran, tetap berjuang untuk menjaga dan menghafal Al Quran.
Ust. Salim A. Fillah (Guru dan Tokoh Publik)
Dalam ceramah motivasinya, Ustadz Salim A. Fillah menyampaikan bahwa betapa tidak ada yang lebih membahagiakan daripada lahirnya pada huffaz, orang orang yang akan menjadi cahaya dimanapun mereka berada, dengan cahaya dari Allah.
Al Quran adalah kekuatan yang membuat Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa salam mampu menanggung beban semesta karena kebesaran dan keagungan Al Quran.
Al Quran akan menjadi kekuatan untuk menanggung segala beban. Maka marilah kita menjadikan Al Quran sebagai sumber kekuatan ini, tempat kita mengisi ulang memperjuangkan dan meninggikan agama Allah.
Sudah selayaknya para pemikul Al Quran menjadikan Al Quran sebagai rehatnya, menjadikan Al Quran sebagai tempatnya menemukan oase nasehat nasehat yang dalam dan pelecut semangat yang agung dan menimba kekuatan yang dahsyat.
Syekh Abdul Hamid (Pembina Markaz Sanad dan Qiraat PPTQ Ibnu Abbas)
Dİ Awal penyampaian, beliau mengingat kembali Kenangan kebersamaan degan Ustadz Muin selama 3 bulan di PPTQ Ibnu Abbas Klaten.
Ustadz sendiri berhasil mendapatkan sanad dan dua kali Khatam setoran hafalan Al-Qur’an kepada Syekh Abdul Hamid.
Ulama ahli Qiraat dan Sanad Al Qur’an asal Mesir ini mengingatkan pentingnya meluruskan niat karena Allah. Menghafal Al Quran menuntut adanya Ilmu tentang apa yang yang kita hafal, kemudian mengamalkan apa yang kita hafal.
Terus melangkah dan melanjutkan proses belajar. Jangan sampai berhenti belajar. Terus maju belajar dan menuntut ilmu.
Dalam rangka memfasilitasi para pelajar dan quru Al Quran untuk terus belajar dan memperdalam Al Quran, maka Ibnu Abbas melounching Markaz Sanad dan Qiraat. Semoga Allah membalas kebaikan kepada Yayasan Ibnu Abbas, terutama dalam hal Ust Muinudinillah, dr. Samad, dan Ust Hakimuddin atas terobosan yang hebat dan mulia ini.
Ust. Tholhah Muinudinillah (Kepala Markaz Sanad dan Qiraat PPTQ Ibnu Abbas Klaten)
Di Akhir acara, Ust Tholhah Muinudinillah menerjemahkan apa yang disampaikan oleh Syekh Abdul Hamid sekaligus menjelaskan secara singkat tentang Markaz Sanad dan Qiraat PPTQ Ibnu Abbas Klaten.
Tujuan utama dari Markaz ini adalah membina guru quran sehingga dapat menjadi hafiz mutqin, bersanad, dan menguasai ulumul quran dan qiraat.
Program utamanya ada tiga, yaitu: program itqan hafalan, sanad Al Quran, dan darauh mutun tajwid, ulumul quran, dan ushul qiraat.
Demikian pesan pesan mulia di hari yang mulia ini. Semoga pesan pesan ini akan terus terpatri di hati seindah kenangan yang ada di hari ini.
Selain rangkaian wisuda, motivasi, dan nasehat, ada juga penghargaan Tahfiz, pemberian hadiah secara simbolik, sambutan dari santri berprestasi dan wali santri
Yang pengen menyaksikan rangkaian kegiatan wisuda silahkan kunjungi..
Jangan lupa like dan subscribe ya 🙂
Sampai jumpa kembali di pondok tercinta, PPTQ Ibnu Abbas Klaten
Salam Takzim dari para panitia
(Umarulfaruq Abubakar)
duakhalifah.com