Muda dan Berkarakter

Hari ini, Jumat 7 Desember 2018, saya diminta oleh guru saya dan juga guru agama di SMA Negeri 2 Klaten, Drs. Tukimin Ahmad Fathuddin, MA., untuk mengisi Seminar Penguatan Karakter, bersama para pembicara lainnya.

Singkat cerita, saya menyampaikan materi dari buku “Risalah Ila Syababil Ummah” karya Dr. Raghib As Sirjani, tentang 10 nasehat untuk penguatan karakter pemuda muslim.

Kesepuluh nasehat tersebut adalah:

  1. Tinggalkan Maksiat
  2. Kenali Agamamu
  3. Dekatlah Dengan Masjid
  4. Cetak Juara dan Prestasi
  5. Kuatkan Silaturrahim
  6. Pilih Sahabat Yang Baik
  7. Pahami Lingkungan
  8. Jadilah Olahragawan
  9. Ajaklah Kepada Kebaikan
  10. Atur Waktu Dengan Baik

Dalam pemaparan, saya menekankan bahwa kualitas anak muda itu terletak pada ilmu dan adabnya. Tanpa ilmu dan adab, ia tidak berarti apa-apa.

Tidak terasa satu jam berlalu hingga tibalah pada sesi yang paling saya sukai, yaitu sesi diskusi dan tanya jawab. Bertukar pikiran dengan siswa SMA yang cerdas dan berkarakter, calon pemimpin bangsa, adalah hal yang sangat menyenangkan.

Inilah pertanyaan pertanyaan cerdas yang sempat terlontarkan dan inilah jawaban singkat yang saya sampaikan.

 

Memilih Teman Baik

Ada orang yang bersahabat dengan orang yang berakhlak buruk, tapi niatnya untuk memperbaiki. Bagaimana caranya supaya kuat dan tidak jadi malah ikut-ikutan?

Berteman boleh dengan siapa saja. Tapi untuk sahabat; tempat kita berbagi cerita, curhat, minta pendapat dan konsultasi, maka hendaklah tidak memilih kecuali orang-orang yang baik. Salah konsultasi saat di persimpangan jalan kehidupan membuat kita bisa semakin jauh dari kebenaran.

Itu tidak berarti kita memutus silaturrahim dengan teman-teman yang lain. Penting untuk menjalin hubungan baik dengan siapapun, termasuk dengan teman teman berperilaku menyimpang. Bagaimana caranya supaya kita tidak ikut-ikutan?

Pertama, perbaiki niat kuatkan tekad

Ingatlah niat awal kita adalah untuk berdakwah dan mengajak orang kepada kebaikan. Kesadaran kita terhadap niat awal ini akan menjadi jangkar saat muncul arus godaan kuat yang menghanyutkan. Ingatlah niat awal awal itu agar kita kuat bertahan

Kedua, selalu berkonsultasi kepada guru

Jangan berjalan sendiri dan mengandalkan kemampuan pribadi semata-mata. Bertanyalah dan berkonsultasilah kepada guru. Mintalah pendapat beliau. Dengan ilmu dan pandangannya yang luas, guru bisa mengarahkan kita ke arah yang lebih baik dengan jalan yang lebih cepat

Ketiga, jangan tinggalkan teman-teman yang shaleh

Jangan memisahkan diri dari komunitas orang-orang baik. Mereka adalah kekuatan yang sangat besar menjadikan diri tetap kuat dan mampu bertahan

==========

Standar Prestasi

Kata ustadz, kita harus berusaha menjadi remaja berprestasi. Apakah berprestasi artinya harus menang lomba?

Bukan.

Intinya kita berusaha adalah mengejar kesempurnaan. Kita berusaha mengusai seluruh pelajaran yang diajarkan di kelas dengan baik. Kita di jurusan IPA, kuasai semua pelajaran IPA yang diajarkan dengan baik. Kita di jurusan IPS, kuasai semua pelajaran IPS yang disampaikan dengan baik. Tidak perlu juara satu. Yang penting semua nilai mata pelajaran kita 10.

Mau jadi dokter, jadilah dokter yang terbaik. Mau jadi apoteker, jadilah apoteker yang terbaik. Jangan setengah-setengah. Kejarlah kesempurnaan dan jadilah juara.

==========

Mau Silaturrahim Tapi Teman Merasa Terganggu

Tadi kata ustadz, kita perlu menguatkan silaturrahim. Bagaimana kalau kita berusaha mendekat, tapi teman malah merasa terganggu. Apa yang harus kita lakukan?

Betul, dalam berteman, kita harus berusaha mendekatkan diri. Tapi bersikap SDSA juga bukan hal yang tepat. Apa itu SDSA? Sok Dekat Sok Akrab. Kita perlu meraba perasaan orang lain dan memahami kondisi psikoligis mereka.

Kadang kala niat yang menjadi salah karena cara bersikapnya yang yang salah.

========

Maksiat Setelah Taubat

Saya maksiat terus saya taubat. Setelah taubat, saya maksiat lagi. Bagaimana hukumnya Ust?

Rasululllah bersabda, “Innallah la yamallu hatta tamallû” Sesungguhnya Allah tidak akan bosan menerima taubat sampai kalian sendiri yang bosan memohon ampun.

Artinya, Allah akan terus mengampuni dosa-dosa hamba yang selalu mengetuk pintu ampunannya.

Hanya saja, jangan sampai berniat bermain-main dengan taubat. Sebab taubat yang diterima hanyalah yang sungguh-sungguh dengan tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan.

Jangan seperti seseorang yang mengatakan,

“Saya berjanji tidak akan berbohong. Kalau sampai saya berbohong, maka…. saya akan berjanji lagi”

“Saya taubat dari ghibah. Kalau sampai saya ghibah lagi, saya akan taubat lagi”

Niat dan ungkapan seperti ini tentulah yang tidak benar.

======

Ngefly Ketika Dilihat Orang

Saya berbuat kebaikan, merasa ngefly dan terbang tinggi ketika ada yang memperhatikan. Itu bagaimana Ust?

Beramal karena manusia itu riya. Meninggalkan amal karena manusia, itu syirik. Al ‘Amal li ajlinnâsi riya’ wa tarkul ‘amali li ajlinnâsi syrik.

Demikian kata Imam Fudhail bin Iyadh.

Misalnya:

Kenapa kamu menyapu ruangan ini?

Karena banyak yang memperhatikan saya.

Itu riya

 

Kenapa kamu berhenti dan tidak menyapu lagi?

Karena banyak yang memperhatikan.

Itu syirik.

Ikhlas adalah ketika kita dibebaskan dari keduanya.

Kuatkan tekad dan ingat kembali niat awal ketika melakukan sebuah amal. Itulah yang akan menjaga kita.

=========

Melanjutkan Ke Al Azhar

Melanjutkan Ke Universitas Al Azhar, Bagaimana Caranya Dan Bolehkan Dari SMA?

Teman-teman saya yang kuliah di Al Azhar banyak yang dari SMA. Syaratnya satu, lulus tes. Kalau lulus, maka dia bisa mendapatkan beasiswa. Kalau tidak, bisa berangkat sendiri melalui lembaga-lembaga resmi.

Di Al Azhar fakultas yang ada tidak hanya fakultas agama, tapi juga ada matematika, farmasi, kedokteran, dan fakultas umum lainnya. Biaya hidup hampir sama dengan Indonesia.

Dan insya Allah, untuk saat ini, mau kuliah ke negeri mana saja bisa kita lakukan asal ada niat yang kuat.

Pada akhirnya, Ilmu saja tidak cukup. Tetapi harus diiringi oleh adab dan karakter yang kuat.

Kita lebih memerlukan anak anak muda yang berkarakter lebih dari anak anak muda yang cerdas tapi kurang beradab.

Leave A Reply

Navigate